MAKNA MANUHIR DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DAYAK NGAJU DI KOTA PALANGKA RAYA
Abstract
It was known that Dayak people as well as other tribes had its own norms and laws, known as Hadat in every activity and situation. This was also performed by Ngaju Dayak society in discarding a hunch, namely manuhir. Manuhir is an alternative healing carried out by Ngaju Dayak people in ancient times to get rid of the hunches within. This paper attempted to describe Manuhir custom in the view of Ngaju Dayak people at Palangka Raya, Central Kalimantan. In addition, it was also to maintain manuhir as an alternative healing carried out by Ngaju Dayak people as an identity of Dayak Ngaju people, so that the meaning of this ritual did not face obscurity in the future. The implementation of muhuhir action indicated the obidience of Dayak Ngaju people in their customs and traditions, since this activity was a mandatory for those who have such hunches.
Keywords
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 1650 times | PDF view : 680 timesReferences
Ahmad, N. F. (2018). Fisiognomi Imam Syafii dalam Naskah Wirasat Sapii. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 13(2), 301–315. https://doi.org/10.14710/nusa.13.2.301-315
Akhlak, A., Arifin, M. B., & Rijal, S. (2019). Pemali Dalam Masyarakat Etnik Banjar Di Kota Samarinda: Suatu Tinjauan Semiotika. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya, 3(2), 121–130. https://doi.org/10.5281/ilmubudaya.v3i2.1780
Alyana. (2019, Desember 16). Wawancara.
Bellah, R. N. (1991). Beyond Belief: Essays on Religion in a Post-Traditionalist World. University of California Press.
Dajak Booven. (2010). Manuhir (pengobatan alternatif dari Dayak Ngaju). Diambil 27 November 2019, dari http://dajakbooven.blogspot.com/2010/02/manuhir-pengobatan-alternatif-dari.html
Darwis, R. (2017). Tradisi Ngaruwat Bumi Dalam Kehidupan Masyarakat (Studi Deskriptif Kampung Cihideung Girang Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang). Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 2(1), 75–83. https://doi.org/10.15575/rjsalb.v2i1.2361
Dewi Sinta. (2018). Kajian Sosio-Teologis terhadap Pali Hari Selasa dalam Tradisi Masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Batu Nyiwuh Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas. Palangka Raya: Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Palangka Raya.
Doyle Paul Johnson. (1986). Sociological Theory: Classical Founders and Contemporary Perspectives/Doyle Paul Johnson. 1 ed. New York: Macmillan.
Eizabeth Nottingham. (1985). Religion and Society. Vol. 1. Underling: Doubleday.
Emile Durkheim. (2006). The Elementary Forms of the Religious Life. III. New York: Free Press.
Fridolin Ukur. (1971). Tantang Djawab Suku Dayak. Jakarta: Gunung Mulia.
Hans Scharer. (1963). Ngaju Religion the Conception of God among a South Borneo People. The Hague: Martinus Nijhoff.
Harpriyanti, H., & Komalasari, I. (2018). Makna Dan Nilai Pendidikan Pamali dalam Masyarakat Banjar di Desa Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah. STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 3(2), 242–252. https://doi.org/10.33654/sti.v3i2.962
Heriansyah, M. (2017). Inventori Kepribadian Ideal Budaya Dayak Ngaju dalam Layanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 3(2), 175-184–184. https://doi.org/10.26638/jfk.318.2099
Muhammad, N. (2013). Memahami Konsep Sakral dan Profan dalam Agama-Agama. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 15(2), 266–278. https://doi.org/10.22373/subtantia.v15i2.4900
Nila Riwut. (2003). Maneser Panatau Tatu Hiang; Menyelami Kekayaan Leluhur (1 ed). Palangka Raya: Pusaka Lima.
Nurdiansah, N. (2017). Budaya Pamali Sebagai Landasan Pembelajaran Lingkungan Di Sekolah Dasar (Studi Kasus Pada Masyarakat Adat Kampung Naga Tasikmalaya). Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan, 4(1). Diambil dari https://journal.uniku.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/1116
Pelu, I. E. A., & Tarantang, J. (2018). Interkoneksi Nilai-Nilai Huma Betang Kalimantan Tengah dengan Pancasila. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 14(2), 119–126. https://doi.org/10.23971/jsam.v14i2.928
Salim, M. (2016). Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal Untuk Memperkuat Eksistensi Adat Ke Depan. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 5(2), 244–255. https://doi.org/10.24252/ad.v5i2.4845
Sapulette, A. A. (2019). Interaksi Sosial Antarumat Beragama Di Desa Nania, Kota Ambon, Provinsi Maluku. DIALEKTIKA, 12(1), 1–10. https://doi.org/10.33477/dj.v12i1.786
Saripaini, S., & Yusriadi, Y. (2016). Identitas Orang Bugis di Dabong, Kalimantan Barat. Khatulistiwa, 6(2). https://doi.org/10.24260/khatulistiwa.v6i2.649
Setiadi, E. M. (2017). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Kencana.
Siti Zaenab. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif Prespektif Kekinian. Malang: Selaras.
Suwarno, S. (2017). Budaya Huma Betang Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah Dalam Globalisasi: Telaah Konstruksi Sosial. Lingua : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 14(1), 89–102. https://doi.org/10.30957/lingua.v14i1.237
Uniawati. (2014). Perahu dalam Pamali Orang Bajo: Tinjauan Semiotika Sosial Halliday. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(4), 568–578. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.166
Widiastuti, H. (2015). Pamali Dalam Kehidupan Masyarakat Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan (Kajian Semiotik Dan Etnopedagogi). LOKABASA, 6(1). https://doi.org/10.17509/jlb.v6i1.3149
Yulianti, S. M. (2018). Konstruksi Sosial Dalam Praktik Pengobatan Oleh Dukun Dan Medis (Studi Di Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah). Jurnal Neo Societal, 3(2). https://doi.org/10.33772/jns.v3i2.4024
DOI: https://doi.org/10.23971/jsam.v16i1.2077
Article Metrics
Abstract view : 1650 timesPDF - 680 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Desi Natalia, Jefry Tarantang, Ni Nyoman Adi Astiti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My StatsAlamat Redaksi:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya
Jalan George Obos Komplek Islamic Centre, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73111
Email: [email protected]