MAKNA TRADISI WEH-WEHAN DALAM PERSPEKTIF PERDAMAIAN BAGI MASYARAKAT KALIWUNGU, KENDAL

Authors

DOI:

https://doi.org/10.23971/jsam.v18i2.3605

Keywords:

Tradisi Wewehan, Maulid, Perdamaian, Nilai Sosial

Abstract

Tradisi weh-wehan merupakan tradisi dalam memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Weh-wehan memiliki arti memberi atau menengok orang yang lebih tua.

Author Biographies

  • Muhammad Islahudin, UIN Walisongo Semarang
    Department of Religious Studies
  • Syamila Dina Anshoriyah, UIN Walisongo Semarang
    Department of Religious Studies
  • Ahmad Fauzan Hidayatullah, UIN Walisongo Semarang
    Department of Biology Education
  • Thiyas Tono Taufiq, UIN Walisongo Semarang
    Departement of Religious Studies
  • Luthfi Rahman, UIN Walisongo Semarang
    Department of Religious Studies
  • Tafsir Tafsir, UIN Walisongo Semarang
    Department of Religious Studies
  • Sri Rejeki, UIN Walisongo Semarang
    Department of Tasawuf and Psikoterapi
  • Sukendar Sukendar, UIN Walisongo Semarang
    Department of religious studies
  • Miftakhul Azizah, UIN Walisongo Semarang
    Department of religious studies

References

Al-Amr, Limyah dan Muhammad Haramain,

Al-Bukhari, Al Imam Abi Abdillah Bin Ismail. Shahih Al-Bukhari, Al-Quds, Kairo 2014, h 291-292

Darwis, Robi. Tradisi Ngaruwat Bumi Dalam Kehidupan Masyarakat (Studi Deskriptif Kampung Chideung Girang Desa Sukakerti kecamatan Cisalak Kabupaten Subang) Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Jati Bandung 2017, hlm 75Fakultas Ushuluddin

Departemen Agama RI. Al-Qur

Durkheim, Emile. The Elementary Forms of the Religious Life, (New York, Free Press, 1992).

Fadhlurohman, R. Muh Tommy. Kaliwungu Buminya Para Kiai Kisah-Kisah Para Ulama Kaliwungu Sejak Abad 15, (Ladang Kata, Kendal 2015), h 140

Fairchild, Henry Partt (ed). 1962, Dictionaryof Sociology, Paterson, New Jersey: Littlefield Adams & Co., hlm. 322.

Hortory. Paul B. Chester L.Hunt, Sosiologi, Terj. Drs.Aminuddin dan Tita Sobari, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999, h. 58.

https://food.detik.com/info-kuliner/d-5233340/5-fakta-tradisi-weh-wehan-saat-peringatan-maulud-nabi/2

https://jurnalpost.com/weh-wehan-tradisi-turun-temurun-di-kaliwungu-menyambut-maulid-nabi-muhammad-saw/13108/#google_vignette

https://www.ayosemarang.com/kendal/pr77779466/Warga-Kaliwungu-Gelar-Tradisi-WehWehan-Sambut-Maulid-Nabi.

Koentjaraningrat, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jambatan, Yogyakarta 1954, h 103.

Kastolani dan Abdullah Yusuf, (Relasi Islam dan Budaya Lokal (studi Tentang Tradisi Nyadran di Desa Sumpgawe Getasan Kabupaten Semarang dalam Kontemplasi, (Vol.4. No1, 2016), hlm 52.

Muna, Ina Izatul. Tradisi Sekar di Makam Kesultanan Demak Pada Upacara Grebeg Besar (Kajian Living Hadis) op.Cit, h 12-13.

Putuhena, Saleh.

Rusda, Ifti Tachi Atur.

Sumarto. Budaya, Pemahaman dan Penerapannya

Waqiaturrohmah, Tradisi Wewehan dalam memperinngati Maulid Nabi Muhammad dan Implikasinya Terhadap Ukhuwah Islamiyah Di Kecamatan Kaliwungu Kendal. Semarang. 2015.

Wikatma, Encon Darsono. Agama dan Kerukunan penganutnya (Almaarif, 1980).48

Downloads

Additional Files

Published

2022-12-31
Abstract viewed: 2578 times
PDF downloaded: 687 times Untitled downloaded: 26 times Untitled downloaded: 1 times